Peran Audit Energi dalam Mencapai Target Net-Zero Emissions di Sektor Komersial
Mengapa Audit Energi Penting untuk Net-Zero Emissions?
Dalam upaya mencapai target Net-Zero Emissions, sektor komersial memiliki peran krusial dalam mengurangi jejak karbon. Bangunan komersial, seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, dan hotel, merupakan salah satu penyumbang terbesar konsumsi energi global. Oleh karena itu, audit energi menjadi langkah strategis untuk mengidentifikasi pemborosan energi dan mengoptimalkan efisiensi penggunaan daya.
Audit energi tidak hanya membantu mengurangi konsumsi listrik, tetapi juga mendukung transisi ke sumber energi terbarukan. Dengan melakukan audit yang komprehensif, bisnis dapat memahami pola konsumsi energi, mengadopsi teknologi hemat energi, dan pada akhirnya menurunkan emisi karbon secara signifikan.
Baca juga : Jasa Audit Energi
Manfaat Audit Energi untuk Mencapai Net-Zero Emissions
1. Mengidentifikasi Pemborosan Energi
Tanpa audit energi, banyak bisnis tidak menyadari bahwa sistem pencahayaan, HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), serta peralatan lainnya mengonsumsi lebih banyak energi dari yang diperlukan. Melalui audit energi, perusahaan dapat mendeteksi area yang menyebabkan pemborosan dan segera mengambil langkah korektif.
2. Mengoptimalkan Penggunaan Energi
Setelah audit energi dilakukan, rekomendasi perbaikan dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi sistem bangunan. Langkah ini dapat mencakup penerapan sensor otomatis, peningkatan isolasi termal, hingga penggunaan peralatan dengan standar energi tinggi.
3. Mengurangi Emisi Karbon
Dengan mengurangi konsumsi energi dan beralih ke sumber daya terbarukan, perusahaan dapat menurunkan emisi karbon mereka secara signifikan. Ini mendukung target global dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
4. Menghemat Biaya Operasional
Efisiensi energi yang ditingkatkan tidak hanya membantu dalam mencapai target Net-Zero, tetapi juga mengurangi biaya operasional secara keseluruhan. Pengurangan penggunaan listrik akan berdampak langsung pada penurunan tagihan energi bulanan.
5. Kepatuhan terhadap Regulasi Lingkungan
Banyak pemerintah telah mengadopsi kebijakan ketat terkait efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon. Melakukan audit energi memastikan bisnis tetap patuh terhadap regulasi lingkungan yang berlaku dan menghindari sanksi hukum.
Baca juga : Bangunan Boros Energi? Bisa Jadi Anda Mengabaikan Audit Energi!
Langkah-Langkah Audit Energi dalam Sektor Komersial
1. Evaluasi Konsumsi Energi
Langkah pertama dalam audit energi adalah mengumpulkan data penggunaan energi dari tagihan listrik dan sistem pemantauan energi. Ini membantu dalam mengidentifikasi pola konsumsi yang tidak efisien.
2. Inspeksi Sistem Kelistrikan dan Peralatan
Tim audit akan mengevaluasi peralatan listrik, sistem pencahayaan, HVAC, dan perangkat lainnya untuk menentukan efisiensinya. Jika ditemukan perangkat yang sudah tidak efisien, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggantinya dengan teknologi hemat energi.
3. Analisis Termal dan Ventilasi
Kebocoran udara dan sistem ventilasi yang tidak optimal dapat meningkatkan konsumsi energi secara drastis. Audit energi akan memeriksa isolasi bangunan, ventilasi, serta distribusi udara untuk memastikan penggunaan energi yang efisien.
4. Implementasi Teknologi Hemat Energi
Berdasarkan hasil audit, bisnis dapat mengadopsi berbagai solusi hemat energi, seperti pencahayaan LED, sistem pendingin udara berbasis inverter, serta penggunaan sumber energi terbarukan seperti panel surya atau turbin angin.
5. Monitoring dan Evaluasi Berkala
Audit energi tidak berhenti setelah implementasi perubahan. Monitoring berkala perlu dilakukan untuk memastikan langkah-langkah efisiensi tetap berjalan dengan optimal dan menyesuaikan strategi jika diperlukan.
Baca juga : Yuk, Mengenal Jasa Audit Struktur Bangunan
Studi Kasus: Audit Energi pada Gedung Perkantoran di Jakarta
Sebuah penelitian yang dilakukan pada sebuah gedung perkantoran di Jakarta Selatan menunjukkan bahwa konsumsi energi listrik terbesar berasal dari sistem tata udara (57%) dan sistem pencahayaan (13%). Audit energi rinci mengungkap bahwa intensitas konsumsi energi (IKE) untuk sistem pencahayaan melebihi standar yang ditetapkan, yaitu sebesar 15 Watt/m². Untuk mengatasi hal ini, direkomendasikan pembersihan rutin pada unit AHU, termasuk saringan udara, sudut kipas, sirip evaporator, dan kisi keluaran. Selain itu, pengaturan temperatur air keluar pada chiller juga disarankan untuk meningkatkan efisiensi energi.
Selain itu, sebuah audit energi pada gedung perkantoran PT. Astra Otoparts Tbk di Jakarta mengidentifikasi bahwa konsumsi energi listrik pada tahun 2015 mencapai 1.068.444 kWh. Dengan mengganti lampu konvensional dengan lampu LED dan AC R-22 dengan AC R-410A, perusahaan berhasil menghemat 15,18% dari total biaya listrik, menurunkan intensitas konsumsi energi, dan mencapai efisiensi yang lebih tinggi.
Info lainnya : Mengapa DED Penting? Tips dan Manfaat untuk Proyek Anda
Audit energi bukan hanya sekadar strategi untuk mengurangi konsumsi listrik, tetapi juga merupakan bagian dari solusi global untuk mencapai Net-Zero Emissions. Dengan mengidentifikasi pemborosan, mengoptimalkan penggunaan energi, dan menerapkan teknologi berkelanjutan, bisnis di sektor komersial dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi jejak karbon.
Jika Anda ingin memastikan bangunan komersial Anda lebih hemat energi dan berkelanjutan, segera lakukan audit energi dengan Rekanusa Konsultan. Hubungi kami sekarang dan mulailah langkah menuju efisiensi energi dan masa depan yang lebih hijau!
KONSULTASI GRATIS SEKARANG!