Cara Membaca Dokumen DED

Cara Membaca Dokumen DED: Panduan Lengkap untuk Pemula dalam Konstruksi

Apakah Anda baru saja menerima tumpukan gambar teknis tebal dari konsultan perencana dan merasa bingung harus mulai dari mana? Sebenarnya, cara membaca dokumen DED (Detail Engineering Design) tidak serumit yang Anda bayangkan jika Anda memahami logika dasarnya. Secara sederhana, membaca DED adalah proses menerjemahkan simbol, garis, dan angka dua dimensi menjadi bayangan bangunan tiga dimensi yang nyata.

Bagi pemilik proyek atau staf non-teknis, kemampuan memahami dokumen ini sangat krusial. Dengan kata lain, pemahaman yang baik terhadap DED akan menghindarkan Anda dari kesalahpahaman dengan kontraktor, pembengkakan biaya, hingga kesalahan fatal dalam pelaksanaan konstruksi.

Oleh karena itu, PT. Kinarya Kompegriti Rekanusa hadir untuk memberikan panduan praktis bagi Anda. Artikel ini akan mengupas tuntas elemen-elemen dalam DED, mulai dari jenis gambar, simbol dasar, hingga cara memahami skala, agar Anda dapat mengawasi proyek dengan lebih percaya diri.

Baca juga : Pemahaman Tentang Detail Engineering Design (DED)

Apa Itu Dokumen DED dan Mengapa Penting?

Sebelum masuk ke teknis membaca, kita perlu memahami definisinya terlebih dahulu. Detail Engineering Design (DED) adalah produk akhir dari perencanaan konstruksi yang berisi gambar kerja detail, spesifikasi teknis, dan rencana anggaran biaya (RAB).

Dokumen ini berfungsi sebagai “kitab suci” atau pedoman utama bagi kontraktor di lapangan. Artinya, apa yang tertera di DED adalah apa yang wajib kontraktor bangun di lokasi. Tanpa DED yang jelas, sebuah proyek konstruksi ibarat kapal tanpa kompas yang rentan tersesat dan mengalami kegagalan struktur.

Komponen Utama dalam Satu Set Dokumen DED

Cara Membaca Dokumen DED
Komponen Dalam Detail Engineering Design

Biasanya, satu bundel dokumen DED terdiri dari tiga kategori besar. Memahami kategori ini akan memudahkan Anda mencari informasi spesifik yang Anda butuhkan.

1. Gambar Arsitektur (Architecture)

Ini adalah bagian yang paling mudah orang awam pahami. Gambar arsitektur fokus pada estetika, tata ruang, dan tampak visual bangunan.

  • Denah (Plan): Potongan bangunan jika kita melihatnya dari atas. Gambar ini menunjukkan susunan ruangan, posisi pintu, dan jendela.

  • Tampak (Elevation): Wujud bangunan jika kita melihatnya dari depan, samping, atau belakang.

  • Potongan (Section): Gambar bangunan yang arsitek “iris” secara vertikal untuk memperlihatkan tinggi lantai, plafon, dan struktur atap.

2. Gambar Struktur (Structure)

Bagian ini adalah “tulang punggung” bangunan. Insinyur struktur dari PT. Kinarya Kompegriti Rekanusa merancang bagian ini untuk memastikan kekokohan gedung.

  • Pondasi: Detail kaki bangunan yang menanam ke tanah.

  • Kolom dan Balok: Menunjukkan ukuran beton dan jumlah besi tulangan yang harus kontraktor pasang.

  • Plat Lantai: Menjelaskan ketebalan lantai beton dan detail penulangannya.

3. Gambar MEP (Mekanikal, Elektrikal, Plumbing)

Gambar ini menjelaskan sistem utilitas agar bangunan dapat berfungsi dengan baik.

  • Elektrikal: Menunjukkan titik lampu, saklar, stopkontak, dan jalur kabel.

  • Plumbing: Menggambarkan jalur pipa air bersih, air kotor, dan letak septic tank.

  • Mekanikal: Menentukan posisi AC, pompa air, hingga lift (jika ada).

Langkah Praktis Cara Membaca Simbol dan Skala

Cara Membaca Dokumen DED
Simbol dan Skala

Setelah mengetahui jenis gambarnya, selanjutnya Anda perlu memahami “bahasa” yang ada di dalamnya. Berikut adalah tips praktis dari tim ahli kami.

1. Selalu Mulai dari Kop Gambar (Title Block)

Jangan langsung melihat garis-garis rumit. Sebaliknya, lihatlah kotak di pojok kanan bawah atau samping kertas. Kop gambar memuat informasi vital seperti:

  • Judul Gambar (Misal: Denah Lantai 1).

  • Skala Gambar.

  • Nomor Lembar.

  • Nama Konsultan Perencana.

2. Memahami Skala dengan Benar

Skala adalah perbandingan ukuran di kertas dengan ukuran asli di lapangan.

  • Skala 1:100 artinya 1 cm di gambar sama dengan 100 cm (1 meter) di lapangan.

  • Skala 1:20 (yang biasanya kita gunakan untuk detail) artinya 1 cm di gambar sama dengan 20 cm di lapangan.Singkatnya, semakin kecil angka di belakang (misal 1:10), semakin besar dan detail gambar tersebut terlihat.

3. Mengenali Simbol Dasar

Meskipun setiap konsultan memiliki standar sedikit berbeda, simbol-simbol berikut bersifat universal:

  • Dinding: Dua garis paralel tebal (bata) atau tipis (partisi).

  • Pintu: Garis lurus dengan garis lengkung (menunjukkan arah bukaan pintu).

  • Jendela: Garis tipis di tengah dinding.

  • Grid (Garis As): Garis putus-putus dengan bulatan huruf/angka di ujungnya, yang berfungsi sebagai koordinat lokasi.

Baca juga : Manfaat dan Tantangan DED dalam Proyek Konstruksi

Tips Agar Tidak Salah Tafsir Dokumen

Membaca DED memerlukan ketelitian. Berikut adalah beberapa tips tambahan dari pengalaman PT. Kinarya Kompegriti Rekanusa untuk menghindari kesalahan fatal di lapangan:

  1. Perhatikan Notasi Material: Bacalah keterangan teks yang menunjuk ke bagian gambar. Misalnya, tulisan “Keramik 60×60” atau “Beton K-300”.

  2. Cek Silang Antar Gambar: Jangan hanya melihat denah. Akan tetapi, bandingkan denah dengan gambar potongan untuk memahami ketinggian level lantai (elevasi).

  3. Gunakan Legenda (Legend): Jika Anda menemukan simbol asing, carilah tabel legenda di halaman depan dokumen. Tabel ini bertindak sebagai kamus simbol untuk proyek tersebut.

  4. Konsultasikan dengan Ahli: Seandainya Anda ragu, segera tanyakan kepada konsultan perencana. Asumsi pribadi sering kali berujung pada kesalahan konstruksi yang mahal.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Dokumen DED

Berikut adalah pertanyaan yang sering diajukan oleh klien kami terkait dokumen teknis.

1. Apakah DED sama dengan gambar IMB/PBG? 

Berbeda. Gambar IMB/PBG biasanya lebih sederhana dan pemerintah menggunakannya hanya untuk keperluan perizinan. Sebaliknya, DED jauh lebih detail dan lengkap karena kontraktor menggunakannya sebagai acuan konstruksi dan perhitungan biaya.

2. Software apa yang biasanya konsultan gunakan untuk membuat DED? 

Para profesional di PT. Kinarya Kompegriti Rekanusa umumnya menggunakan perangkat lunak seperti AutoCAD, Revit, atau ArchiCAD untuk menghasilkan gambar yang presisi.

3. Bisakah saya membangun rumah tanpa DED? 

Secara teknis bisa, namun risikonya sangat tinggi. Tanpa DED, Anda tidak memiliki acuan biaya yang jelas (RAB), risiko struktur gagal lebih besar, dan hasil akhir sering kali tidak sesuai ekspektasi.

4. Apa itu gambar As-Built Drawing? 

As-Built Drawing adalah gambar revisi yang kontraktor buat setelah bangunan selesai. Gambar ini menyesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan jika ada perubahan dari DED awal.

5. Mengapa DED harus tenaga ahli buat? 

Karena DED melibatkan perhitungan beban struktur, keselamatan, dan efisiensi material yang memerlukan keilmuan teknik sipil dan arsitektur. Kesalahan perhitungan bisa membahayakan nyawa penghuni.

Info lainnya : Butuh Konsultan DED Profesional? Ini Alasan Anda Harus Tahu!

Pada akhirnya, memahami cara membaca dokumen DED adalah keterampilan dasar yang sangat berharga bagi pemilik proyek. Dengan kemampuan ini, Anda dapat memantau progres pembangunan, mengontrol kualitas material, dan memastikan kontraktor bekerja sesuai spesifikasi. Walaupun demikian, perlu Anda ingat bahwa DED yang berkualitas hanya bisa dihasilkan oleh konsultan perencana yang kompeten.

Sebagai perusahaan yang berpengalaman dalam perencanaan dan konstruksi, PT. Kinarya Kompegriti Rekanusa siap membantu Anda menyusun dokumen DED yang presisi, efisien, dan mudah dipahami. Kami memastikan visi Anda diterjemahkan ke dalam bahasa teknis yang akurat demi keberhasilan proyek Anda.

Ingin dokumen perencanaan yang detail dan profesional untuk proyek Anda? Jangan ambil risiko dengan perencanaan yang asal-asalan.

Hubungi PT. Kinarya Kompegriti Rekanusa sekarang juga untuk konsultasi gratis mengenai kebutuhan DED dan konstruksi Anda.

KONSULTASI GRATIS SEKARANG!

 Whatsapp Instagram Youtube Facebook Twitter Linkedin

Ketahui Juga Selengkapnya di Sini: